Agen of Change Harus Orang yang Multitalenta
Geeta Rani memang hanya peran dalam sebuah film India yang diperankan oleh seorang artis bernama asli Joysthi, tetapi banyak value dalam film itu karena mirip dengan apa yang terjadi di Indonesia.
Dari film Madam Geeta Rani ini saya bisa menyimpulkan bahwa ketika seseorang ingin melakukan perubahan sosial yang masif dan berhasil maka seseorang ini harus memiliki multitalenta sesuai dengan kondisi diamana lingkungan yang akan kita rubah.
Geeta Rani memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik dengan para wali murid, baik dengan para siswa. Dia seorang public speaking yang hebat karena kata - katanya mampu meyakinkan, artikulasi kalimatnya juga membius publik baik di internal maupun di eksternal sekolah.
Kedua, Geeta Rani juga punya kemampuan manajamen konflik yang baik. Bagaimana dia mengkondisikan para guru yang tidak memiliki kapasitas pengajaran yang baik, guru yang pasti kaget dengan aturan baru dan menjadi provokator untuk menolak kebijakan Geeta Rani tetapi menjadi mitra yang solid untuk memajukan sekolah. Ini kemampuan yang luar biasa.
Geeta Rani juga punya kemampuan manajamen konflik di lingkungan sekitar sekolah, mulai dari wali murid, anggota parlemen sampai ke tingkat kementerian. Karena dalam film tersebut diceritakan anggota dewan yang semula kontra dan ingin memindahkan Geeta Rani justru menjadi teman koalisi.
Parlemen ini pada akhirnya membantu Geeta Rani ketika ada puluhan anaknya yang tidak bisa mengikuti ujian karena ulah salah satu pimpinan sekolah swasta yang merasa terganggu dengan kemajuan sekolah negeri tersebut sehingga mereka melobi kementerian pendidikan agar sekolah negeri tesebut memiliki citra buruk di publik sehingga tidak laku lagi.
Dan Geeta Rani meminta bantuan anggota parlemen yang semula kontra tersebut untuk melobi ke kementerian pendidikan agar puluhan siswa yang tidak punya masalah tersebut bisa ikut ujian dan berhasil.
Geeta Rani juga seorang guru yang memiliki idealisme, dia benar - benar berniat tulus ingin memajukan pendidikan dan generasi mudah di daerah itu. Beberapa kali ia diiming - imingi jabatan dan uang oleh salah satu sekolah swasta elit agar meninggalkan sekolah tersebut, namun Geeta Rani menolaknya.
Ketegasan, inilah hal lainnya yang dimiliki seorang Geeta Rani. Ia tegas dalam membuat kebijakan setelah melakukan berbagai pertimbangan.
Dan skill lainnya yang dimiliki Geeta Rani adalah dia mampu melakukan funrishing untuk memperbaiki gedung sekolah. Ia kumpulkan para alumni sekolah tersebut dan melakukan komunikasi sehingga mereka tergerak dan akhirnya sekolah yang semula buruk fasilitasnya menjadi sekolah negeri yang mentereng.
Memiliki visi, Geeta Rani juga memiliki viri perubahan yang jelas soal nasib dan masa depan anak - anak sehingga ia melatih para siswa untuk ikut kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional.
Dan terakhir soal finansial personal, Geeta Rani secara finansial personalnya sudah tercukupi sehingga ia benar - benar konsen dengan visi perubahannya tersebut.
Dan karena dia seorang Kolonel maka dia juga punya skill bela diri, dimana skill ini sangat dibutuhkan di daerah yang masih jauh dari sikap demokratis dan lebih mengedepankan fisik ketimbang dialogis.
Dan terakhr Geeta Rani juga memiliki kemampuan menggerakan. Sulit rasanya kalau kita ingin melakukan perubahan teteapi tidak memiliki kemampuan menggerakan massa atau publik.
Geeta Rani mampu menggerakan para siswa sehingga mereka sadar bahwa masa depan ada ditangan mereka, Geeta Rani juga mampu menggerakan para guru yang semula mengajar asal - asalan kini mengajar dengan kemampuan yang luar biasa.
Geeta Rani juga mampu menggerakan para alumni sekolah itu sehingga mau ikut menyumbang guna memperbaiki gedung sekolah. Geeta Rani juga mampu menggerakan stakeholder diantaranya anggota dewan, orang kementerian dan pihak lain yang terkait.
Dan tidak kalah pentingnya bagi seseorang yang ingin menjadi agen of change harus memiliki posisi strategis. Sulit rasanya melakukan perubahan kalau seseorang hanya pada posisi orang biasa saja. Dalam film ini, Geeta Rani adalah seorang kolonel dan kelala sekolah, jelas posisi strategis.
Jadi dari sini kita belajar bahwa kalau kita ingin melakukan perubahan sosial dalam sebuah komunitas kampung, desa, atau daerah yang lebih luas maka harus memiliki mulitllatena, mulai dari kemampuan komunikasi, meyakinkan publik, lobi, manajamen konflik, funrishing dan lain sebagainya.
Posting Komentar