Ting Teng Dibalik Orang - Orang Hebat
Raja Firaun mencoba membangun imaje kalau dia orang paling kuat dan berkuasa sehingg layak bersaing dengan Tuhan. Dia bangun opini publik seolah - olah semua bisa dia lakukan.
Rekayasa sosial pun dia lakukan dengan melibatkan para ahli, yang ada di lingkaran istana Fir'aun, ada ahli pekerjaan umum dibawah koordinasi Haman, ada ahli nujum, ada ahli media yang ditugaskan memengaruhi opini publik terhadap dirinya.
Narasi Raja Firaun cukup berhasil memengaruhi opini publik dengan instrumen yang dia miliki, yaitu kekuasaan. Pada bagian lain Nabi Musa sempat keteteran mengimbangi gerakan opini Firaun yang berkuasa penuh sebagai raja.
Ditambah Nabi Musa memiliki kelemahan pada sisi public speaking dan dia tahu akan kelemahannya sehingga ia harus mencari tim ahli, yaitu Harun.
Harunlah yang menjadi juru bicara ketika adu argumentasi dengan Firaun. Dia cakap dalam public speaking sehingga bisa mematahkan argumentasi Firaun.
Di zaman Nabi Muhammad pun ada sahabat yang punya skill juru bicara, yaitu Ja'far. Dialah yang adu argumentasi saat Raja Habasyah mengkonfietir dengan orang kafir Quraisy perihal suaka para sahabt nabi. Kisah adu argumentasi Ja far pernah saya tulis di www.karnoto.my.id.
Termasuk Utsman bin Affan pun kemampuan public speaking yang cakap bahkan dia juga jago lobi. Hal ini tergambar saat dia melobi sumur milkl Yahudi sampai aset sumur itu menjadi miliknya 100 persen.
Dari sejarah ini kita belajar dan bisa memetika hikmah bahwa dibalik orang - orang hebat dan kuat maka ada ting - teng, yaitu orang - orang dengan spesialis tertentu dan menjadi orang di balik layar. Anda bayangkan saja, sekelas Nabi Musa saja memiliki ting teng, apalagi kita dengan banyak keterbatasan.
Posting Komentar