Logika Rezeki Berbeda dengan Logika Kita
Januari 2022 kembali saya diuji dengan dua musibah secara beruntun, pertama sakit selama tiga hari dan motor rusak tak bisa digunakan akibat sekher bagian mesin rusak parah sehingga motor keluar asap.
Sebenarnya dua musibah ini pernah saya alami ditahun sebelumnya, cuma mungkin beda waktu dan suasana. Kali ini musibah datang disaat kedua anak sudah sekolah, anak pertama sekolah di MTs dan satunya lagi sekolah dasar (SD).
Perbedaan lainnya adalah dulu saya sampai harus dirawat di rumah sakit selama satu bulan, tapi sekarang Alhamdulillah hanya tiga hari sudah baikan.
Karena sudah pengalaman dengan musibah sakit dan lainnya seperti motor rusak saya lebih siap dan mengerti meskipun kewalahan karena urusan finansial belum stabil.
Itulah motor tetap mati meski saya sudah baikan karena belum memiliki biaya untuk perbaikan yang diperkirakan mencapi Rp 700.000.
Estimasi ini disampaikan bengkel kepada saya saat saya konsultasi terkait kerusakan motor dan benar saja setelah diservice saya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 1 juta lebih karena ternyata tidak hanya ganti sekher mesin, tetapi ada lampu dan jenis alat lainnya.
Setelah motor dirawat setengah hari dan kembali sehat saya akhirnya merasakan betapa nikmatnya memiliki motor yang bisa dipakai dan sehat meskipun itu motor lama. Dan memang Allah sudah atur sedemikian rupa soal rezeki seseorang.
Ketika memang uang yang Allah titipkan melalui saya menjadi rezekinya tukang bengkel maka Dia atur sedemikian rupa yang akhirnya mengantarkan uang tersebut sampai ke tangan tukang bengkel motor, begitulah cara Allah mengatur perjalanan rezeki seseorang.
Kalau memang itu sudah menjadi rezeki kita maka pasti akan sampai bagaimanapun perjalanannya.
Saat saya sakit dan tidak bisa mengantarkan anak - anak maka mereka menggunakan jasa ojek online selama sepekan. Jadi memang itu rezekinya tukang ojek online yang dititipkan melalui saya lalu ke tangan anak saya dan sampailah ke tukang ojek, begitulah perjalanan rezeki yang diatur oleh Allah SWT sedemikian rupa.
Dari sini saya belajar bahwa perjalanan rezeki yang Allah atur terkadang di luar perkiraan kita dan terkadang pula kita tidak menyadari bahwa apa yang kita pegang adalah rezeki orang lain yang dititipkan melalui tangan kita.
Bersyukurlah ketika Allah mempercayakan kita sebagai fasilitator rezeki orang lain karena rezeki kita juga akan dititipkan melalui orang lain.
Sepanjang hidup saya selama ini pun banyak menemukan peristiwa seperti ini, hanya saja terkadang kita tidak mampu memetik hikmah pada setiap peristiwa dan dianggap itu tak ada value untuk kita. Bukankah hidup tak ada yang kebetulan?
Jangankan soal rezeki, dauh kering yang jatuh pun bergerak atas kemauan sang pencipta yaitu Allah SWT,
Posting Komentar