Antara Cinta dan Rasa Takut
Cinta dan takut saling tarik menarik dalam diri manusia. Ada seseorang yang sekuat tenaga bagaimana cinta bisa memenangkan dirinya, ada pula yang sengaja membiarkan perasaan takut menguasai dirinya.
Biasanya ini tergantung momentum dan peristiwa yang terjadi, adakalanya seseorang sengaja membiarkan takut memenangkan pertempuran dalam dirinya dengan rasa cinta ada pula sebaliknya.
Tidak hanya urusan soal dunia, cara kita berhubungan dengan Allah swt pun tak luput dari dua kutub itu, cinta dan rasa takut. Siti Zulaikha ketika belum sampai ke taman jatuh cinta Allah dia terjebak pada dua perasaan itu kepada Nabi Yusuf. Tarikan dua perasaan yang dialami Zulaikha menjadi kisah cinta yang legendaris.
Satu sisi dia diliputi rasa cinta yang luar biasa, pada momen lain cinta berbalik menjadi takut, Konflik batin sebenarnya Siti Zulaikha soal dua perasaan ini.
Namun kemudian dia beruntung karena dihantarkan oleh sang Maha Cinta untuk sampai di taman jatuh cinta dan akhirnya dia jatuh cinta kepada Allah.
Cintanya kepada sang khalik, Allah swt benar - benar membuat Zulaikha melupakan segalanya, jangankan soal kehormatan dirinya sebagai istri perdana menteri, Zulaikha bahkan sampai bisa melupakan urusan cinta kepada Nabi Yusuf, laki - laki yang sebelumnya membuatnya tergila - gila dan mabok kepayang.
Saking cintanya kepada Allah, Zulaikha sampai khawatir ketika memenuhi pinangan Nabi Yusuf cintanya kepada Allah akan beralih. Zulaikha takut nantinya Allah diduakan dan dia tahu Allah akan marah, selain akan membuat dirinya tidak tenang.
Karena ketika itu Zulikha benar - benar merasakan kedamaian dan perasaan cinta yang berbeda ketika mencintai Allah. Berbeda ketika dulu mencintai Nabi Yusuf.
Hari - harinya tak lepas dari dzikir dan mengharap sangat berjumpa dengan Allah sesegara mungkin. Bukan karena saat itu usianya menua, tapi karena Zulaikha ingin segera bertemu dengan Allah.
Sampai di ujung, Zulaikha akhirnya menerima pinangan Nabi Yusuf dan sebenarnya bukan karena nafsu seperti sebelumnya, melainkan lebih kepada alasan karena Nabi Yusuf adalah utusan Allah, dzat yang paling dicintai Zulaikha.
Itulah kisah cinta dan perasaan takut Zulaikha yang digambarkan detail dalam kisah Nabi Yusuf. Mungkin kisah Zulaikha inilah yang menginspirasi Ibnu Qoyim Al Jauziah menulis buku berjudul Taman - Taman Orang Jatuh Cinta.
Dalam buku itu, Ibnu Qayyim Al Jauziah menuliskan bahwa sejatinya rasa cinta kepada Allah jauh lebih besar ketimbang rasa takut. Sebab psikis manusia ketika merasa takut maka kecendrunganya menjauh, kalau toh melakukan sesuatu yang diperintahNya seringkali dalam keadaan terpaksa.
Berbeda dengan cinta, ketika perasaan cinta menyelimuti manusia kepada Rabbnya maka kecenderunganya akan selalu berharap berjumpa dengan yang dicintai, bergetar ketika mendengarkan nama yang dicintai disebutkan.
Dan melakukam segala sesuatu yang dikatakan yang dicintai dengan senang, semangat dan tanpa beban. Inilah yang dialami Siti Zulaikha ketika sampai di taman jatuh cinta dengan Tuhannya.
Kalau kita mendengarkan adzan tidak ada getaran sama sekali maka boleh jadi itu pertanda bahwa perasaan cinta kita kepada Allah menipis atau justru tidak ada. Jangan sampai terjadi, minimal kita menoleh. Berapa kali namaNya disebutkan.
Atau ketika kita melakukan sesuatu yang Dia katakan, seperti shalat dan lainnya lalu kita merasa terbebani, malas bahkan mengabaikan, kalau ini yang terjadi itu bisa dipastikan bahwa kita tidak memiliki perasaan cinta kepada Allah. Boleh jadi perasaan takut pun tidak.
Bagaimana mungkin kita bisa mengkonfirmasi soal cinta kepada Rabb, tetapi ketika namanya disebutkan kita tidak bergetar sama sekali, paling tidak ngederet. Kalau ini yang terjadi maka itu alarm untuk kita soal cinta kepada Allah swt. Alarm bahwa kita belum benar - benar mencintaiNya.
Tidak ada kata terlambat soal cinta, banyak laki laki tua yang yang masih tumbuh perasaan cintanya. Apalagi soal cinta kepada Allah swt, jelas pintunya terbuka.
Mendekatlah ke taman - taman orang jatuh cinta yang dibuatkan oleh Rabbmu. Sebab disana Tuhanmu selalu menunggu hamba - hambanya.
Posting Komentar