Ambisi Fahmi Hakim yang Diperhitungkan

Dok/Foto:FHCenter



Ada juga yang sebenarnya berharap Fahmi melawan dengan demikian posisi Fahmi bisa digantikan dan ini sudah lumrah dalam dunia politik.


Dia orangnya punya ambisi tapi perhitungannya matang sehingga diantara politisi seusianya dialah yang karir politiknya melejit. Saya mengenal Fahmi Hakim saat masih bekerja sebagai jurnalis di Radar Banten. Sekira tahun 2009 an lah saya mulai mengenal dia.

Waktu itu nama Fahmi belum setenar sekarang karena posisinya di struktur Partai Golkar Kabupaten Serang masih dipegang SM Hartono, salah satu guru politik Fahmi sebelum akhirnya pindah partai ke PPP ditahun 2022 setelah keluar dari penjara karena terlibat kasus Bank Banten.

Secara pribadi saya cukup dekat dengan keduanya dan beberapa kali diskusi di rumahnya yang punya aula besar di Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Nanti dalam kesempatan lain saya juga akan menulis tentang dia karena bagaimana pun saya juga ada sejarah dengan politisi ini. Pada kesempatan ini saya ingin menceritakan tentang Fahmi Hakim sejauh yang saya tahu selama kenal dengan dia.

Beberapa tahun sebenarnya saya sudah tidak komunikasi lagi karena pulang kampung dan bekerja di Jakarta. Terakhir saya tinggal posisi dia Ketua DPRD Kabupaten Serang sedangkan distruktur DPD Golkar Kabupaten Serang masih jadi anak buah SM Hartono.

Sekira tahun 2020 baru saya nyambung lagi setelah balik lagi ke Kota Serang. Ditahun itu saya cuma komunikasi via whatsapp. Seingat saya ditahun 2021 saya mulai intens diskusi dan rutin ke rumah dia di Dalung Keputren Satu, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Provinsi Banten.

Kebetulan dia ada niat dan sudah diperhitungkan akan maju sebagai calon Bupati Serang pada Pilkada 2024. Namun sayang ditengah jalan langkahnya direm mendadak karena keluarga besar Ratu Atut Chosiyah dalam hal ini Wawan (adik kandung) Bu Atut justru memutuskan Andika Hazrumy (anak Bu Atut) untuk diusung sebagai calon Bupati Serang.

Artinya mimpi dan cita - cita Fahmi fix terganjal dengan keputusan itu. Padahal Andika sebelumnya merupakan Wakil Gubernur Banten. Bos Wawan menginginkan istrinya yaitu Airin Rachmi Diany yang dijagokan sebagai calon Gubernur Banten pada Pilkada 2024.

Ketika ada keputusan mendadak itu, sebagian publik banyak menunggu respon Fahmi apakah melawan seperti yang pernah dilakukan Subadri, politisi Golkar Kota Serang yang sekarang menjadi Wakil Wali Kota Serang setelah melawan salah satu kerabat Bu Atut. Subadri memilih melawan dan menang. Kini ia menjadi Ketua DPW PPP Provinsi Banten, keberanian dan keputusan yang luar biasa.

Setelah sekian bulan isu rem mendadak itu, Fahmi juga tidak pernah menyampaikan rilis secara resmi terkait sikapnya. Dia memilih untuk berjalan dan jalani saja dinamika yang terjadi.

Itu mengapa saya sampaikan diawal bahwa dia itu politisi yang punya ambisi tapi juga perhitungannya matang. Saya membayangkan andaikan dia memilih jalan seperti yang dilakukan Subadri maka ditahun politik 2023, setahun jelang pemilu dia akan banyak mengeluarkan energi.

Mengapa? Karena kalau pilihannya melawan maka pasti posisi Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten akan dicabut. Bukan cuma itu, dia juga akan kehilangan posisi sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Serang, Ketua PMI Kabupaten Serang termasuk pasti akan diputus semua akses politiknya dia ke Golkar.

Mungkin karena alasan inilah Fahmi memilih untuk mengalah ketimbang melawan. Karena setelah dipertimbangkan, mungkin dia menilai pilihan melawan punya risiko tinggi. Ini cuma asumsi saya karena dia sendiri tidak pernah cerita soal alasan dia mengapa tidak memilih melawan keputusan Wawan.

Pada sisi lain menurut saya adalah ada juga yang sebenarnya berharap Fahmi melawan dengan demikian posisi Fahmi bisa digantikan dan ini sudah lumrah dalam dunia politik.

Ya itu tadi, dia memang politisi  yang punya ambisi tapi juga perhitungan. Ada sebenarnya satu kelebihan dia selama saya mengenal dia, yaitu kemampuanya dia mendapatkan ikan di kolam tanpa membuat kolamnya keruh. Wah ini skill yang menurut saya agak sulit ditiru dan turunkan.

Dan terakhir saya memang ingin mengatakan begini, kalau politisi tidak punya ambisi maka dia akan macet atau stag karir politiknya. Ambisi itu boleh bahkan wajib, yang tidak boleh itu ambisius.


Posting Komentar