Kerja itu Ibadah, Rezeki itu Jatah

 

Ilustrasi Foto:
Galih Al Fasya lagi main duduk di kursi direktur sembari melototi komputer. Dok/Foto:Karnoto

Ya Allah kok gini amat ya, itu duit kan urgen banget buat saya untuk keperluan rumah tapi kok gini ya," itu salah satu ungkapan rasa kecewa saya kepada Tuhan.

Rencana sudah matang, lobi muantap, jejaring relasi juga oke bahkan finansial ready. Dalam prediksi kita akan mendapatkan keuntungan yang wah. Rencana itu pun kita eksekusi tapi ternyata hasilnya jauh dari ekspetasi. Rasa kecewa, kesel, jengkel, dugal, dongkol semua menyatu dalam hati kita.

Ada juga peristiwa lain, dimana uang sudah ada di tangan dengan nilai Rp 5 juta. Tapi uang itu lenyap dalam hitungan menit karena kena tipu, bersih rekening! Lalu ada peristiwa lain. Ketika itu saya sudah janjian dengan seseorang yang mau ngasih uang ke rumah, uang halal.

Tapi ketika orang ini mencari - cari rumah saya, muter - muter beberapa kali ternyata tidak ketemu dan akhirnya orang ini pulang lagi. Ternyata selama muter-muter dia telepon beberapa kali untuk meminta sharelok, tapi ndilalah saya tidak memegang handphone.

Pernah tidak kalian mengalami peristiwa serupa atau paling tidak mirip? Dimana rezeki tidak sampai padahal sudah di depan mata atau tiba - tiba lenyap dalam hitungan menit dengan segala penyebab.

Awalnya saya nggrundel, kecewa dan sempat juga mempertanyakan kepada Tuhan. "Ya Allah kok gini amat ya, itu duit kan urgen banget buat saya untuk keperluan rumah tapi kok gini ya," itu salah satu ungkapan rasa kecewa saya kepada Tuhan.

Tapi belakangan saya baru sadar bahwa ada cara pandang yang salah mengira bahwa kerja dan rezeki itu sama padahal berbeda. Kerja itu Ibadah, Rezeki itu Jatah. Jadi, mau kerja sampai pagi pun kalau memang rezekinya seratus ribu ya dapatnya segitu, ga bisa kurang ga bisa lebih.

Kesadaran inilah yang akhirnya membuat saya ngeplong karena rezeki itu di luar kendali akal kita. Biar pun direncanakan bagus, perfect tapi kalau bukan rezeki kita yang tidak bakal sampai. Boleh jadi sampai ke tangan tapi percayalah kalau itu bukan rezeki kita pasti akan pindah tangan.

Dan itu pernah saya alami berkali - kali. Ada pula yang terkadang rezeki itu datang di luar perkiraan. Ini juga pernah kejadian dalam sejarah hidup saya. Ceritanya saya membutuhkan laptop untuk kepentingan kerja, lalu saya hubungi ke seseorang dan jawabannya oke. "Nanti disiapkan," kata orang ini.

Setelah sekian hari orang ini telepon meminta saya ke rumah mengambil apa yang saya minta. Tapi setelah sampai di rumah ternyata bukan cuma laptop, tapi ada dua PC All in One dan ditambah uang Rp 1 juta.

Benar - benar di luar perkiraan saya. Jelas saja saya kaget dan benar - benar bersyukur. Istri yang tahu pun kaget dan barang itu sampai tengah malam langsung kita buka semua. Itulah cara kerja rezeki.

Posting Komentar