Nasehat Ayah untuk Anak Laki - Laki
Jujur saya sebenarnya tipe Ayah yang jarang ngasih nasehat untuk anak - anak. Dan kalau pun memberikan nasehat, ya nasehatnya itu - itu saja sampai anak - anak terutama anak laki - laki kami hafal. Paling tidak ada tiga kalimat yang sering saya sampaikan karena menurut saya tiga hal itu penting dan harus dimiliki dia.
Saya cuma ngasih nasehat, "Ingat Mas, laki - laki itu harus kuat tiga hal, kuat fikirnya, kuat jiwanya dan kuat fisiknya" itu kalimat yang anak - anak hafal banget. Karena kalimat itu saya sampaikan berulang kali.
Asal tahu saja, jarang bahkan hampir tidak pernah saya memberikan nasehat dengan cara mirip wawancara atau interogasi dengan landscap anak didudukan di depan kita, lalu dengan suasana serius, hampir tidak pernah seingat saya.
Saya selalu menyampaikan nasehat khususnya anak laki - laki saya pada dua momen, pertama bepergian berdua seperti saat naik motor berdua dan momen kedua menjelang tidur karena memang anak laki - lakai sering tidur sama saya kecuali yang paling kecil.
Selain kalimat di atas, satu kalimat yang sering saya sampaikan kepada anak laki - laki kami yaitu agar dia punya kecerdasan mencari uang dan harus ngerti politik.
Mas, kamu itu laki - laki jadi kamu harus pinter cari duit," kata saya. Dan terakhir nasehat bahwa dia harus ngerti politik.
Nasehat bahwa anak - anak harus mengerti politik itu sering saya sampaikan ketika mereka menemui peristiwa baik di sekolah, dengan temannya atau lainnya yang menurut saya dalam peristiwa itu ada hal politisi yang mesti dimengerti anak - anak. Jadi lebih banyak studi kasus saja.
"Dalam pergaulan kamu mesti berpolitik supaya kamu tidak jadi korban," kata saya kepada Mas Gagah anak laki - laki saya yang paling besar dan sekarang mau masuk SMP. "Jadi apa pun kamu nanti, kamu harus ngerti politik," kata saya ke dia.
Sudah, tiga hal itu yang sering saya sampaikan berulang - ulang lagi sampai Mas Gagah hafal. Pernah saya tes, "Ingat Mas ada tiga hal yang dimiliki laki - laki? tanya saya ke Mas Gagah dan dia sebutkan satu persatu.
Dan soal politik ini dia sering praktikan dalam pergaulan dengan teman - temannya. Bagaimana dia dengan postur tubuh kecil tapi punya banyak teman jeger sehingga tidak ada yang usil ke dia.
Suatu waktu dia cerita, ceritanya ada teman sekolahnya dengan bahasa ejekan kalau badannya kecil. Dan seketika itu pula, teman - temannya Mas Gagah yang mendengar itu langsung berdiri di samping Gagah dan membela sampai mau berantem.
"Maksud kamu apa bilang Gagah gitu, maksudnya apa"" kata teman Gagah menghardik teman yang mengejek Mas Gagah. "Ada 5 teman Mas yang belain dan teman yang ngejekin tdak berani lagi malah sekarang suka traktir Mas" cerita dia suatu waktu.
Mendengar cerita begitu saya langsung bilang ke dia. "Nah gitu, itu yang Abi bilang kamu harus faham politik," kata saya. Dia pun menatap seperti ingin mengatakan benar kata bapak saya nih.
Sebetulnya ada tiga kisah, dimana memang dalam cerita yang ia sampaikan sarat dengan politis dan ternyata dia bisa memainkan peran itu sehingga tidak menjadi korban.
==== Bersambung
Posting Komentar