Singgasana Raja untuk Suami



Suami itu karakteristiknya laksana raja maka dia butuh dan harus memiliki singgasana di rumah. Singgasana ini harus dimiliki suami di rumah dan tidak boleh diduduki oleh sembaran orang termasuk anak - anak tanpa seizin dari sang raja, meskipun kalau saya tidak ekstrem seperti itu karena ada tiga anak laki - laki saya suka duduk di singgasanaku, yaitu Mas Gagah, Gigih dan Galih.

Mafaza Galih Al-Fasya saat duduk di Singgasana Raja. Dok/Foto:Karnoto

Demikian dikatakan dr.Aisah Dahlan dalam sebuah acara parenting. Dan Alhamdulillahnya saya sudah punya singgasana sejak lama. Singasana inilah yang saya pakai untuk menulis blog, mendesain advertising, membuat website, mengelola sosial media, mengelola youtube dan lain sebagainya.

Singgasana ini pula yang saya gunakan untuk merenung, bermimpi, istirahat sejenak dan melamun soal kehidupan. Meski tidak semewah singgasana Raja Dubai, tetapi singgasana ini memang terasa nyaman apalagi setelah mengganti kursi empuk yang saya beli secara online.

Meja singgasana sendiri saya beli bekas di salah satu pasar furniture bekas di Kota Serang. Mejanya besar, terdapat rak kecil di atas dan rak besar untuk menyimpan berbagai dokumen dan peralatan.


Struktur otak laki - laki itu sudah dirancang layaknya raja, maka dia butuh singgasana di rumah. Disinggasana itulah kita bisa merancang misi, mengevaluasi dan bermimpi.

Terus terang saja, ketika dr.Aisah Dahlan menerangkan secara ilmiah betapa pentingnya suami memiliki singgasana di rumah saya merasa apa yang ia sampaikan benar adanya. Bagaimana mungkin raja akan mampu berfikir dan membangun visi serta mimpinya kalau singgasana saja tidak ada.

Sebelum ada penjelasan dari dr.Aisah Dahlan semula saya hanya berfikiran bahwa meja kerja di rumah hanya difungsikan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, tetapi ternyata ada filosofi ilmiah yang dijelaskan oleh dr.Aisah Dahlan soal keharusan suami memiliki singgasana di rumah.

Jadi, buat para suami atau istri yang belum memiliki singgasana di rumah segeralah miliki singgasana itu. Tidak perlu mewah yang terpenting adalah membua kita nyaman. Syukur - syukur bisa memiliki singgasana yang megah dan mewah.

Posting Komentar